Dalam sebuah riwayat dikisahkan,
ketika itu baginda Rasullah sedang berkumpul duduk bersama sahabat-sahabatnya, diantara para sahabat ada Abu Bakar, Umar, Usman, Ali dan lainnya. Lalu kemudian Rasul bertanya kepada para sahabat,
“Wahai sahabatku! Tahukah kalian siapakah hamba Allah yang paling mulia disisi Allah?”
Para sahabat pun terdiam. Lalu ada salah seorang sahabat berkata,
“Para malaikat ya Rasulullah!”
Kemudian Nabi bekata,
“Ya, para malaikat itu mulia, mereka dekat dengan Allah mereka senantiasa bertasbih, berzikir, beribadah kepada Allah, tentulah mereka mulia. Namun bukan itu yang Aku maksud.”
Lalu para sahabat kembali terdiam.
Kemudian salah seorang sahabat kembali menjawab,
“Ya Rasulullah, tentulah para Nabi, mereka itu yang paling mulia.”
Nabi Muhammad tersenyum, Baginda Nabi berkata,
“Ya, para nabi itu mulia, mereka itu adalah utusan Allah di muka bumi ini, mana mungkin mereka tidak mulia, tentulah mereka mulia, akan tetapi ada lagi yang mulia.”
Para sahabat kembali terdiam, bertanya-tanya siapa lagi orang yang mulia itu, hingga kemudian salah seorang sahabat berkata.
“Ya Rasulullah! apakah kami para sahabatmu Wahai Rasulullah, apakah kami yang mulia itu?”
Kemudian Baginda Rasul memandang wajah sahabatnya satu persatu, Rasulullah tersenyum. Baginda Rasul berkata,
“Tentulah kalian mulia, kalian dekat denganku, kalian membantu perjuanganku, bagaimana mungkin kalian tidak mulia, tentulah kalian mulia”.
Para sahabat terdiam semua, mereka tak mampu berkata apa-apa lagi.
Lalu baginda Nabi Muhammad merundukkan wajahnya, kemudian baginda Rasul menangis di hadapan para sahabat-sahabatnya. Lalu para sahabat bertanya,
“Mengapa Engkau menangis wahai Rasulullah?”
Kemudian Rasulullah mengangkat wajahnya, terlihat jelas air mata nya berlinang membasahi pipi dan janggutnya. Baginda Nabi berkata,
“Wahai saudaraku, sahabatku! Tahukah kalian siapa yang mulia itu?
Mereka adalah manusia-manusia, mereka akan lahir jauh setelah wafatku nanti, mereka begitu mencintai Allah dan Rasul-Nya, Dan tahukah kalian?
Mereka tak pernah memandangku,
Mereka tak pernah melihat wajahku,
Mereka tidak hidup denganku seperti kalian,
Tetapi mereka begitu rindu kepadaKu,
Dan saksikanlah wahai sahabatku semuanya, Aku pun rindu kepada mereka, mereka yang mulia itu, mereka adalah umatku.”
Baginda Nabi Muhammad SAW meneteskan air matanya, para sahabat pun ikut menangis.
Sekarang coba kita renungkan, dan tanyakan pada diri sendiri, Apakah kita tergolong dalam orang-orang yang dirindukan oleh Baginda Rasulullah SAW.
Lihatlah diri kita hari ini, kita bangga dengan artis-artis yang menjadi idola dalam kehidupan kita, kita bangga dengan para pemain sepak bola dunia yang selalu kita cari tahu kabar tentang mereka. Kalau memang kita mengaku sebagai umat Nabi Muhammad SAW, coba kita tanyakan pada diri kita sendiri,
Sudahkah kita mencintai Baginda Nabi SAW.?
Sudah adakah air mata yang berlinang karena rindu kita kepada Baginda Nabi SAW.?
Marilah mulai saat ini, kita tumbuhkan rasa cinta kita kepada Baginda Nabi Muhammad SAW.
Kita hidupkan sunnah-sunnah Nabi SAW. dan memperbanyak membaca shalawat kepada Baginda Nabi Muhammad SAW.
Mudah-mudahan kita dapat membahagiakan Baginda Nabi, Mencintai dan di Cintai Baginda Nabi, Istiqomah dalam melakukan sunah-sunnahnya Nabi dan kelak kita berkumpul di Surganya Allah SWT bersama kedua orang tua kita, guru-guru kita, saudara-saudara kita, bersama Baginda Rasul Sayyidina Wamaulanaaa Muhammad SAW.
اَللَّهُــــــــمّےصَــــــلٌےِ عَلَے سَيِّدِنَا مُحَمَّــــــــدْ وَ عَلَے آلےِ سَيِّدِناَمُحَمَّــــــــدْ كَمَے صَــــــلٌَيْتَ عَلَے سَيِّدِناَ اِبْرَاهِيْمَے وَ عَلَےآلےِ سَيِّدِنَا اِبْرَاهِيْمَے وَباَرِكْ عَلَے سَيِّدِنَا مُحَمَّــــــــدْ وَ عَلَے آلےِ سَيِّدِنَا مُحَمَّــــــــدْ كَمَے باَرَكْتَ عَلَے سَيِّدِناَ إبْرَاهِيمَے وَ عَلَے آلےِ سَيِّدِناَ إِبْرَاهِيمَے فِ الْعَالَمِينَ إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَّجِيْدْ
Komentar
Posting Komentar