Bahwasannya Hamalatul Qur’an sampai pada saat ini tiada lain hanyalah anugerah Allah Swt. Yang berlaku proses dari hono-coroko kemudian doto-sowolo yang terhimpun dari 3 tipologi Kiai: 1). Kiai Tutur, 2). Kiai Tandur, 3). Kiai Sembur. Sedangkan keberlangsungannya karena adanya tiga unsur, ( 1). Guru, ( 2). Murid dan (3) Piwulang gamblang kemudian perangkat yang menjadi sarpras kebutuhan KBM akan dipenuhi secara berkala sesuai dengan kondisi masa kini. Hamalatul Qur’an mengambil peran penting di negara kesatuan Republik Indonesia, dengan propaganda pondok pesantren dibidang kader kepemimpinan dengan ciri khas menitik beratkan asas manfaat menjalankan misi sampai pada visi yang selalu Al-Qur’an. Kurikulum Riyadoh dicipta tiada lain adalah sebuah ciri khas kiai langgaran, ndeso dengan kehalusan tuturnya dan ketika mendapat aduan masyarakat yang berhajat, maka diawali sholat tirakat agar rencana tergapai secara baik. Kiai bermunajat istikhoroh sehingga mendapat berita dari Al
Apabila hati sudah dalam keadaan bersih, maka hati akan memancarkan cahayanya. Cahaya ini dinamakan Nur Qalbu. Nur Qalbu ini akan menerangi akal sehingga akal dapat berfikir jernih dan merenung tentang hal-hal keTuhanan yang menguasai alam dan juga dirinya sendiri. Perenungan yang dilakukan akal terhadap dirinya sendiri membuatnya menyadari akan perjalanan hal-hal ketuhanan yang menguasai dirinya sendiri. Kesadaran ini membuatnya merasakan dengan jelas betapa dekatnya Allah SWT dengannya. Tumbuhlah didalam hati Nuraninya perasaan bahwa Allah SWT senantiasa mengawasinya. Allah SWT melihat segala aktifitasnya, mendengarkan segala ucapannya dan mengetahui bisikan hatinya. Sehingga menjadikannya seorang Mukmin yang cermat dan selalu waspada. Seorang Mukmin yang taat kepada Allah SWT tekun dalan menjalankan ibadah, sehingga akan meningkatkan kekuatan ruhaninya. Dia juga akan menyerahkan segala urusan kehidupannya hanya kepada Allah SWT. Dia tidak lagi khawatir terhadap sesuatu yang akan me